Contoh Kasus Desain Website yang Kurang Baik: Contoh Desain Website Yang Jelek
Contoh desain website yang jelek – Desain website yang buruk bukan sekadar masalah estetika. Ia berdampak langsung pada pengalaman pengguna, konversi, dan bahkan reputasi bisnis. Kegagalan dalam memahami prinsip-prinsip desain UX/UI dapat menghasilkan website yang membingungkan, sulit dinavigasi, dan akhirnya ditinggalkan oleh pengunjung. Berikut beberapa contoh kasus nyata yang menggambarkan elemen desain website yang seringkali salah diterapkan.
Elemen Desain Website yang Sering Salah Diterapkan
Terdapat beberapa elemen desain yang kerap menjadi biang keladi pengalaman pengguna yang buruk. Ketiga elemen ini seringkali diabaikan, padahal dampaknya signifikan.
- Navigasi yang Rumit: Menu navigasi yang tidak intuitif, terlalu banyak sub-menu bertingkat, atau penggunaan istilah yang tidak familiar bagi pengguna dapat membuat pengunjung kesulitan menemukan informasi yang mereka cari. Akibatnya, mereka akan frustasi dan meninggalkan website.
- Tata Letak yang Tidak Terstruktur: Website dengan tata letak yang berantakan, elemen yang tersebar tanpa pola, dan penggunaan warna yang tidak konsisten akan membuat website sulit dibaca dan dipahami. Pengguna akan kesulitan memfokuskan perhatian dan akhirnya meninggalkan website.
- Kecepatan Muat yang Lambat: Website yang lambat memuat akan membuat pengguna kehilangan kesabaran. Pengalaman pengguna yang buruk ini akan berdampak negatif terhadap tingkat konversi dan reputasi website.
Dampak Desain Website yang Buruk terhadap Pengguna
Website dengan desain yang buruk dapat membuat pengguna frustrasi dan meninggalkan website tersebut. Pengalaman yang buruk ini akan meninggalkan kesan negatif dan mengurangi kemungkinan mereka untuk kembali lagi. Kehilangan pengunjung berarti kehilangan potensi pelanggan dan pendapatan.
Kegagalan dalam merancang situs web, khususnya toko daring, seringkali berujung pada pengalaman pengguna yang buruk. Contoh desain website yang jelek ditandai dengan navigasi yang membingungkan dan estetika yang tidak menarik. Sebaliknya, perancangan yang efektif, seperti yang ditunjukkan pada contoh desain website online shop di https://finishcraft.biz.id/contoh-desain-website-online-shop/ , mengutamakan kejelasan informasi dan kemudahan akses. Perbedaan mendasar ini menegaskan betapa krusialnya perencanaan dan eksekusi desain yang matang untuk menghindari contoh desain website yang jelek dan menciptakan pengalaman belanja online yang positif.
Masalah Aksesibilitas bagi Penyandang Disabilitas
Sebuah website e-commerce misalnya, menggunakan warna kontras yang rendah antara teks dan latar belakang. Hal ini membuat pengguna dengan gangguan penglihatan, khususnya buta warna, kesulitan membaca informasi produk. Solusi yang dapat diterapkan adalah menggunakan alat pengecekan kontras warna dan memastikan rasio kontras yang memadai antara teks dan latar belakang. Selain itu, penggunaan alt text pada gambar juga sangat penting agar pengguna dengan gangguan penglihatan dapat memahami isi gambar melalui pembaca layar.
Skenario Interaksi Pengguna dengan Website yang Buruk dan Perbaikannya, Contoh desain website yang jelek
Bayangkan seorang pengguna ingin memesan tiket pesawat melalui website maskapai penerbangan. Website tersebut memiliki formulir pemesanan yang rumit, dengan banyak kolom yang tidak jelas fungsinya. Pengguna kesulitan mengisi formulir dan akhirnya meninggalkan website tanpa menyelesaikan pemesanan. Perbaikannya adalah dengan menyederhanakan formulir pemesanan, menggunakan label yang jelas pada setiap kolom, dan menyediakan petunjuk penggunaan yang mudah dipahami.
Ilustrasi Website dengan Tata Letak yang Tidak Terstruktur
Bayangkan sebuah website portofolio desainer grafis dengan gambar-gambar karya tersebar tanpa pola yang jelas. Judul proyek tidak terlihat jelas, dan deskripsi proyek tercampur dengan informasi kontak. Hal ini membuat website terlihat berantakan dan sulit dinavigasi. Pengunjung akan kesulitan menemukan informasi yang mereka butuhkan dan akhirnya meninggalkan website tanpa melihat karya-karya desainer tersebut. Penggunaan grid system yang terstruktur, penempatan elemen yang konsisten, dan hierarki visual yang jelas akan meningkatkan pengalaman pengguna dan membuat website lebih mudah dinavigasi.
Aspek yang Perlu Diperhatikan dalam Desain Website yang Baik
Desain website yang efektif tak sekadar tampilan yang menarik, melainkan juga pengalaman pengguna yang seamless dan menyenangkan. Keberhasilan sebuah website bergantung pada seberapa baik ia memenuhi kebutuhan dan harapan penggunanya. Berikut beberapa aspek krusial yang perlu diperhatikan untuk menciptakan desain website yang unggul.
Pentingnya Pemahaman User Experience (UX)
User Experience (UX) merupakan inti dari desain website yang sukses. UX berfokus pada semua aspek interaksi pengguna dengan website, mulai dari navigasi hingga kemudahan akses informasi. Pemahaman mendalam terhadap perilaku pengguna, kebutuhan mereka, dan tujuan mereka mengunjungi website sangat penting. Dengan UX yang baik, pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari, menyelesaikan tugas mereka dengan efisien, dan memiliki pengalaman yang positif secara keseluruhan.
Misalnya, sebuah situs e-commerce dengan UX yang buruk akan membuat pengunjung kesulitan menemukan produk yang diinginkan, sehingga mengurangi kemungkinan pembelian.
Penggunaan Warna yang Tepat
Warna memiliki dampak psikologis yang signifikan terhadap persepsi pengguna. Pemilihan warna yang tepat dapat meningkatkan daya tarik visual website dan menyampaikan pesan tertentu. Warna-warna cerah dan hangat, misalnya, sering diasosiasikan dengan energi dan kegembiraan, cocok untuk website yang menjual produk anak-anak atau yang bertemakan hiburan. Sebaliknya, warna-warna gelap dan tenang lebih cocok untuk website yang menjual produk mewah atau yang bertemakan profesionalisme.
Sebagai contoh, penggunaan warna hijau pada website yang menjual produk organik dapat menciptakan kesan alami dan sehat.
Konsistensi dalam Desain Website
Konsistensi dalam desain website sangat penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang koheren dan mudah diingat. Penggunaan elemen visual yang konsisten, seperti tipografi, warna, dan tata letak, akan membantu pengguna untuk menavigasi website dengan mudah dan memahami hierarki informasi.
Lima Elemen Kunci Website yang User-Friendly
Lima elemen kunci berikut membentuk fondasi website yang user-friendly:
- Navigasi yang Intuitif: Menu navigasi yang jelas dan mudah dipahami memungkinkan pengguna untuk dengan cepat menemukan informasi yang mereka butuhkan.
- Responsif terhadap Perangkat: Website harus dapat diakses dan berfungsi dengan baik di berbagai perangkat, termasuk desktop, tablet, dan smartphone.
- Kecepatan Pemuatan: Website yang lambat akan membuat pengguna frustasi dan cenderung meninggalkan website. Penggunaan gambar yang dioptimalkan dan hosting yang handal sangat penting.
- Aksesibilitas: Website harus dapat diakses oleh semua pengguna, termasuk pengguna dengan disabilitas. Hal ini meliputi penggunaan teks alternatif untuk gambar, kontras warna yang cukup, dan navigasi keyboard.
- Konten yang Terstruktur dengan Baik: Informasi harus disajikan dengan cara yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Penggunaan heading, subheading, dan bullet points dapat membantu meningkatkan keterbacaan.
Daftar Periksa Evaluasi Kualitas Desain Website
Berikut daftar periksa untuk mengevaluasi kualitas desain website:
Aspek | Baik | Buruk |
---|---|---|
Navigasi | Mudah dipahami dan digunakan | Sulit dinavigasi, menu yang membingungkan |
Responsivitas | Berfungsi dengan baik di semua perangkat | Tidak responsif, tampilan berantakan di perangkat tertentu |
Kecepatan Pemuatan | Memuat dengan cepat | Memuat lambat, membuat pengguna frustasi |
Aksesibilitas | Mudah diakses oleh semua pengguna | Sulit diakses oleh pengguna dengan disabilitas |
Estetika | Menarik dan profesional | Tidak menarik, terlihat amatir |
Pertanyaan Umum (FAQ)
Apa perbedaan antara website responsif dan tidak responsif?
Website responsif menyesuaikan tampilannya secara otomatis di berbagai perangkat (komputer, tablet, smartphone), sementara website tidak responsif tampilannya tetap sama dan seringkali sulit diakses di perangkat mobile.
Bagaimana desain website bisa mempengaruhi ?
Desain website yang baik akan meningkatkan pengalaman pengguna, sehingga mesin pencari akan menilai website tersebut lebih relevan dan memberikan peringkat yang lebih tinggi.
Apa pentingnya aksesibilitas website?
Aksesibilitas memastikan website dapat diakses oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Ini penting untuk inklusivitas dan jangkauan yang lebih luas.